Sabtu, 22 Juni 2013

TERTAWA SEJENAK (Cerita Humor)

KISAH DOKTER DAN ANGGOTA GENG MOTOR

Di suatu siang, Kliwon seorang anggota fanatik geng motor berkunjung ke dokter gigi.
Dokter : “Ada yang bisa saya bantu mas”..? Tanya sang Dokter gigi sambil was-was karena merasa serem melihat seluruh tangan Kliwon dipenuhi tato.
Kliwon :  Gue mau cabut gigi Dok,,!
Dokter :  Maaf, gigi yang atas atau yang bawah Mas..?
Kliwon :  Semuanya Dok!!!
Dokter :  Waduhhh, kalau boleh tau alasannya kenapa ya Mas mau nyabut semua
             giginya????? Tanya dokter dengan perasaan semakin serem
Kliwon : (Dengan santai Kliwon menjawab) sekarang jamannya Matic Dok, udah gak zamannya  lagi pake gigi-gigian,,..
Dokter : ?(*+%<#!+:@.,-&$


SETAN VS SETAN

Alkisah, ada seorang pejabat daerah yang berhasil mengkorupsi uang proyek pembangunan sebuah gedung olahraga. Setidaknya ia berhasil mencuri uang negara senilai 12 M. Uang sebanyak itu ia gunakan untuk membeli rumah mewah, tanah dan mobil. Namun, tiba-tiba ia memiliki keinginan untuk menunaikan ibadah Haji, karena dalam pandangannya dengan berhaji maka akan bisa mengurangi dosa-dosanya. Singkat cerita, sang koruptor akhirnya benar-benar naik haji, dan setibanya di Tanah Suci ia pun giat menjalankan semua amalan haji, baik yang rukun maupun yang sunnah.

Sampai akhirnya tiba waktunya sang koruptor tadi melaksanakan ibadah melempar jumrah, ia pun dengan penuh semangat melaksanakannya mengingat melempar jumrah adalah simbol melempar setan. Uniknya, disaat melempar jumrah itu tiba-tiba ia terkena lemparan kain kecil dari belakang. Melihat kejadian itu ia pun penasaran dan mengambil kain tersebut, dan setelah diambil ternyata di dalam kain itu terdapat sebuah kertas bertuliskan arab. Mendapati hal itu, ia merasa sumpringah, dalam hatinya berbicara “wah ini pasti semacam jimat atau wangsit, gak rugi aku jauh-jauh ke Arab”.

Hanya saja, mengingat dirinya tidak bisa bahasa Arab maka ia tidak sabar ingin segera pulang ke tanah air untuk menanyakan arti tulisan Arab yang ia yakini sebuah wangsit ke seorang Kyai kenalannya. Benar saja, setelah sampai di Bandara ia dijemput oleh keluarga dengan penuh suka cita. Akibat masih diliputi rasa penasaran ia berpesan kepada supirnya untuk tidak langsung pulang ke rumah, namun pergi ke seorang Kyai dulu. Setelah tiba di rumah sang Kyai, ia memberikan kertas bertuliskan Arab yang ia dapatkan waktu melempar jumrah. Setelah dibaca, sang Kyai diam beberapa saat, melihat hal itu ia bertanya kepada Sang Kyai, “Apa Artinya Pak Yai?” Sang Kyai masih tetap diam, dan setelah berkali-kali meminta akhirnya Kyai memberi tahu, dengan perasaan berat Sang Kyai menjawab bahwa artinya adalah “sesama setan dilarang saling melempar”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar