KISAH DOKTER
DAN ANGGOTA GENG MOTOR
Di suatu
siang, Kliwon seorang anggota fanatik geng motor berkunjung ke dokter gigi.
Dokter : “Ada
yang bisa saya bantu mas”..? Tanya sang Dokter gigi sambil was-was karena merasa
serem melihat seluruh tangan Kliwon dipenuhi tato.
Kliwon : Gue
mau cabut gigi Dok,,!
Dokter : Maaf,
gigi yang atas atau yang bawah Mas..?
Kliwon : Semuanya
Dok!!!
Dokter : Waduhhh,
kalau boleh tau alasannya kenapa ya Mas mau nyabut semua
giginya????? Tanya dokter dengan
perasaan semakin serem
Kliwon :
(Dengan santai Kliwon menjawab) sekarang jamannya Matic Dok, udah gak zamannya lagi pake gigi-gigian,,..
Dokter : ?(*+%<#!+:@.,-&$
SETAN
VS SETAN
Alkisah,
ada seorang pejabat daerah yang berhasil mengkorupsi uang proyek pembangunan
sebuah gedung olahraga. Setidaknya ia berhasil mencuri uang negara senilai 12 M. Uang sebanyak itu ia
gunakan untuk membeli rumah mewah, tanah dan mobil. Namun, tiba-tiba ia
memiliki keinginan untuk menunaikan ibadah Haji, karena dalam pandangannya
dengan berhaji maka akan bisa mengurangi dosa-dosanya. Singkat cerita, sang
koruptor akhirnya benar-benar naik haji, dan setibanya di Tanah Suci ia pun
giat menjalankan semua amalan haji, baik yang rukun maupun yang sunnah.
Sampai akhirnya tiba waktunya sang
koruptor tadi melaksanakan ibadah melempar jumrah, ia pun dengan penuh semangat
melaksanakannya mengingat melempar jumrah adalah simbol melempar setan.
Uniknya, disaat melempar jumrah itu tiba-tiba ia terkena lemparan kain kecil
dari belakang. Melihat kejadian itu ia pun penasaran dan mengambil kain
tersebut, dan setelah diambil ternyata di dalam kain itu terdapat sebuah kertas
bertuliskan arab. Mendapati hal itu, ia merasa sumpringah, dalam hatinya
berbicara “wah ini pasti semacam jimat atau wangsit, gak rugi aku jauh-jauh ke
Arab”.
Hanya saja, mengingat dirinya tidak
bisa bahasa Arab maka ia tidak sabar ingin segera pulang ke tanah air untuk menanyakan
arti tulisan Arab yang ia yakini sebuah wangsit ke seorang Kyai kenalannya.
Benar saja, setelah sampai di Bandara ia dijemput oleh keluarga dengan penuh
suka cita. Akibat masih diliputi rasa penasaran ia berpesan kepada supirnya
untuk tidak langsung pulang ke rumah, namun pergi ke seorang Kyai dulu. Setelah
tiba di rumah sang Kyai, ia memberikan kertas bertuliskan Arab yang ia dapatkan
waktu melempar jumrah. Setelah dibaca, sang Kyai diam beberapa saat, melihat
hal itu ia bertanya kepada Sang Kyai, “Apa Artinya Pak Yai?” Sang Kyai masih
tetap diam, dan setelah berkali-kali meminta akhirnya Kyai memberi tahu, dengan
perasaan berat Sang Kyai menjawab bahwa artinya adalah “sesama setan dilarang
saling melempar”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar