Senin, 09 Mei 2016

Ayo Mondok Di Ponpes Shofa Azzahro (Modern, Bersih dan Keren)




Anda punya anak  atau saudara yang baru lulus TK/RA? Lulus SD/MI? Atau lulusan SMP/MTs? Dan mau mondok. Udah… gak usah tanggung-tanggung, mondok aja di Ponpes Shofa Azzahro Gembong-Pati.

Pondok Pesantren Shofa Azzahro’ (PPSA) merupakan Ponpes putra-putri Modern yang terletak di Desa Gembong, Kec. Gembong, Kabupaten Pati, didirikan oleh KH. Imam Shofwan dan Hj. Fatimah Azzahro’. Pendirian pesantren ini, pada hakikatnya dilandasi oleh tanggung jawab sosial sebagai anggota masyarakat untuk membina dan mendidik generasi muda dalam mempelajari, memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang lurus. Mengingat, saat ini semakin banyak lingkungan di sekitar kita yang tumbuh subur perilaku-perilaku yang melanggar syariat (tidak terpuji).

Selain itu, seiring dengan perkembangan era digital, PP Shofa Azzahro’ (PPSA) juga membekali para santri supaya memiliki bermacam-macam keahlian, yaitu memadukan pendidikan agama, skill dan penguatan kepribadian. Tujuannya, menjadikanout put santri PPSA menjadi calon-calon Ulama’, Da’i/Da’iyah, pemimpin, pendidik atauentrepreuner yang disiplin, berwawasan luas, kreatif, profesional dan berakhlaqul karimah.

PP Shofa Azzahro’ (PPSA) sebenarnya sudah berjalan sejak tahun 1990an, hanya saja masih bersifat informal. Seiring berjalannya waktu, PPSA semakin mendapatkan kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu, pada tanggal 10 Maret 2009 PPSA memperoleh ijin operasional dari Kementerian Agama (Kemenag) dengan nomor piagam: Kd.11.18/5/PP.00. 71785/2009.

Di tahun 2015 ini, PP Shofa Azzahro’ membuka program khusus terpadu lantaran telah rampungnya infrastruktur utama berupa gedung megah (3 lantai) senilai 5,1 M (Rp. 5.196.000.000,00) di lahan wakaf dari KH. Nur Kholid Margerojo Pati, proyek besar itu guna mewujudkan Ponpes yang berkualitas dan sehat. Pada tahun ajaran baru ini, Program Terpadu Ponpes Shofa Azzahro’ menerima calon santri putra dan putri yang akan masuk jenjang MI (akreditasi A), MTs (akreditasi A), dan MA serta SMK (Akreditasi B).

Nilai tambah dari Ponpes Shofa Azzahro adalah secara geografis Ponpes Shofa Azzahro berada di lereng Gunung Muria Colo Kudus (Sunan Muria), atau tepatnya berada di Kecamatan Gembong (10 menit perjalanan dari Gembong sampai ke Muria ) sehingga keadaan alamnya masih asri, tenang, dan air mudah didapatkan. Letak Ponpes Shofa Azzahro yang berada di pedesaan juga menjadi nilai tambah, lantaran jauh dari keramaain (seperti mall, pusat hiburan, dan lain-lain) dan polusi udara maupun suara. Keadaan demikian tentu akan membuat suasana menjadi kondusif bagi tempat tinggal para santri untuk belajar atau menimba ilmu.

Pendidikan skill yang diberikan oleh Pondok Pesantren Shofa Azzahro' bertujuan untuk mempersiapkan para santriwan-santriwati untuk bersaing di dunia global.

No
Jenis Pelatihan
Keterangan
1.
Kelas Komputer
Melatih penguasaan teknologi
2.
Entrepreneur
Mendidik kemadirian santri
3.
Kelas Jurnalistik
Melatih kesadaran menulis santri
4.
Public Speaking
Modal menjadi Pemimpin/Da’i


        Lembaga dan unit kegiatan Pondok Pesantren Shofa Azzahro' bertujuan untuk memberi ruang para santriwan-santriwati untuk mengembangkan diri berdasarkan bakat dan minat yang dimiliki. Selain itu, dua lembaga seperti Lembaga Kesehatan Reproduksi Shofa Azzahro' dan Lembaga Anti Bullying Shofa Azzahro' adalah sebuah pembaharuan di dunia pesantren sebagai upaya untuk melatih para santri hidup sehat dan hidup bebas kekerasan (fisik maupun psikis).


Nama Unit Kegiatan
Keterangan

1.
Pengabdian Masyarakat
Membina 11 desa

2.
Lembaga Bahasa Asing
Bahasa Inggris dan Arab

3.
Lembaga Anti Bullying
Mencegah kekerasan

4.
Buletin Shofa Azzahro
Terbit setiap 1 bulan sekali 

5.
Kesenian
Silat, Qiro’, Marching Band 

6.
Sport Community
Wadah Bakat/Minat Olahraga

7.
Go Green Community
Menjadi Duta Pelestari Alam














Waktu Pendaftaran     : Setiap hari (Jam 07.00-16.00 WIB) dari tgl 9 Mei-31 Juli 2016
Tempat Pendaftaran   : Di Sekretariat Ponpes Shofa Azzahro’
D/A: Kediaman KH. Imam Shofwan/Hj. Fatimah Azzahro’, Rt/Rw 04/02 Desa. Gembong. Sebelah Barat Masjid Besar Baitul Muttaqin Kec. Gembong/belakang Kantor Kecamatan Gembong

Syarat                         :  
- Mendaftar dengan orang tua/wali
- Mengisi Formulir Pendaftaran & Pas Foto 3x4 (5 Lembar)  
- Foto copy ijazah terakhir      
- Membayar uang pendaftaran Rp.500.000,-
- Membayar kasur, bantal dan sprei Rp. 300.000,-

Uang Bulanan              : Rp. 300.000,-/Bulan (Termasuk uang makan 3x dan kegiatan)

Informasi Lebih Lanjut Hub: 0813 2839 2723 (Faiz Aminuddin)
*Bebas uang gedung

Haul Mbah Muhammad Karim, Pejuang Kemerdekaan Dan Pejuang Agama




Gembong, Pati  – Keluarga besar Yayasan Bani Karim dan Yayasan Al-Ma’arif Gembong menggelar Haul Mbah Muhammad Karim yang ke-34. Mbah Muhammad Karim sendiri merupakan Masyayikh Ponpes Shofa Azzahro dan Yayasan Al-Ma’arif Gembong yang saat ini sudah mengelola pendidikan mulai dari PAUD, MI, MTs, MA, SMK, Madin (Madrasah Diniyah), dan Pondok Pesantren Shofa Azzahro.

Ketua Panitia Kyai Sholikhin yang juga Ketua Tanfidziyah MWC NU Kecamatan Gembong menjelaskan kegiatan Haul diawali dengan berbagai kegiatan, mulai dari tahlil umum, ziarah kubur, khataman Qur’an bil ghoib, pawai pasukan bendera diikuti pawai dari masing-masing kelas di lingkungan Yayasan Al-Ma’arif, dan juga pawai enam marching band yang dibuka oleh Kepala Desa Gembong Nur Kholis, SE.

Puncak acara Haul dihelat pada tanggal 03/05/16 dengan mengadakan pengajian akbar yang bertajuk Gembong Bershalawat bersama Guru Besar Burdah Al-Asyiq KH. Ali Khumaidi dari Tayu, dihadiri juga Bupati Pati H. Haryanto, H. Rusydi DPRD Pati, dan Muspika. Para Kyai, seperti KH. Ali Munfaat (Ketua Tanfidziah PCNU Pati), KH. Ahmad Khoiron (Ketua FKUB Kab. Pati), KH. Ahmad Junaidi (Kajen), KH. Nur Kholid (Margerojo), KH. Muhson (Pengasuh Ponpes Miftahul Ulum Dawe Kudus), Muslimat Gembong Hj. Fatimah Azzahra, dan Fatayat Maria Ulfah, para Kepala Desa dan warga Kec. Gembong.

Dalam tausiyahnya, KH. Ali Khumaidi menyampaikan bahwa ada dua hal penting yang bisa dipelajari dari sosok Mbah Karim. Pertama lomo atau dermawan, tidak hanya tanah yang diwakafkan untuk madrasah, pondok dan tempat ibadah, tetapi juga dalam laku keseharian juga gemar berbagi. Terlebih di masa-masa sulit dulu, baik semasa penjajahan, sampai pemberontakan PKI.
Kedua, “jadug”, karena Mbah Karim jadug maka Belanda, Jepang dan PKI tidak pernah mampu untuk menangkapnya. Bahkan rumah Mbah Karim yang dijadikan tempat penyimpanan senjata para pejuang Indonesia lereng Muria tidak pernah bisa ditemukan. Itu semua merupakan buah dari tirakat, wani ngeleh, wani melek dan wani wiridan. Artinya, kalau ingin jadi orang yang selamet dalam segala hal, kita harus berani tirakat.

Sementara menurut Faiz Aminuddin sebagai salah cucu KH. Muhammad Karim, menjelaskan ketika pasca kemerdekaan, Mbah Karim pernah didatangi oleh beberapa anggota TNI, intinya mereka mengatakan bahwa mau mencatat Mbah Karim sebagai salah satu veteran, sehingga nanti tiap bulan bisa mendapatkan uang pensiun, dan nanti kalau meninggal kuburannya akan diberi simbol merah putih sebagai tanda makam pejuang kemerdekaan. Namun Mbah Karim justru menjawab, “sampun mboten usah dicatet, kersane Gusti Allah mawon engkang nyatet”. Ini merupakan jawaban langka, sebuah jawaban yang tidak mempedulikan lagi sanjungan dunia apalagi pencitraan. Ujar Ketua LTN PCNU Pati ini.



Dalam kesempatan itu pula, sesepuh Yayasan Al-Ma’arif Gembong KH. Imam Shofwan yang juga mantan Ketua Tanfidziyah PCNU Pati sekaligus putra dari Mbah Muhammad Karim, mengemukakan melalui kegiatan Haul ini diharapkan para generasi muda dapat belajar jejak perjuangan dan keihklasan dari Mbah Muhammad Karim yang dulunya menjadi musuh (target) penjajah Belanda dan PKI. Gigih dalam mengembangkan keagamaan di Gembong sehingga lahirlah lembaga pendidikan di tahun 1971 sebagai wadah untuk mencerdaskan dan pengkaderan generasi-generasi Islam yang berkualitas. “Tutup Mustasyar PCNU Kab. Pati ini.