Rabu, 28 Desember 2016

FATAYAT DAN MUSLIMAT NU GEMBONG GELAR PENGAJIAN DAN BAGI DOORPRIZE





Gembong-Pati. Senin (12/12/16) PAC (Pimpinan Anak Cabang) Fatayat dan Muslimat NU Kecamatan Gembong mengadakan pengajian akbar dalam rangka memperingati hari kelahiran Kekasih Allah Sayyidina Muhammad SAW 1438 H. Pelaksanaannya dipusatkan di aula Pondok Pesantren Shofa Azzahro Gembong asuhan KH. Imam Shofwan dan Nyai Hj. Fatimah Azzahro.

Kegiatan tersebut sudah dimulai sejak pukul 13.00 WIB, dan dihadiri semua pengurus ranting Fatayat dan Muslimat NU se-Kecamatan Gembong. Tercatat kurang lebih enam ratus peserta hadir memadati area pengajian, sehingga membuat aula Ponpes Shofa Azzahro betul-betul padat dipenuhi para ibu-ibu yang semangat untuk memeriahkan Maulidun Nabi SAW.

Prosesi acara diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci al-Qur’an, kemudian tahlil umum, pembacaan shalawat, dan sambutan-sambutan yang disampaikan oleh Ketua Panitia yang juga Ketua Fatayat NU Kecamatan Gembong Ibu Maria Ulfa dan juga Kyai Sholikhin selaku Ketua MWC NU Kecamatan Gembong.

Sebelum memasuki acara mauidhah hasanah, panitia mengadakan bagi-bagi doorprize berupa enam hadiah hiburan dan tiga hadiah utama berupa kipas angin, almari, dan televisi. Alhasil, bagi-bagi doorprize ini kian membuat suasana pengajian menjadi semarak dan meriah.


Puncak acara diisi ceramah oleh Gus Faiz Aminuddin Shofwan, MA, seorang akademisi IPMAFA Pati, Pengurus PCNU Kabupaten Pati, dan putra kedua KH. Imam Shofwan. Dalam tausiahnya, Gus Faiz mengajak para jama’ah untuk mencintai Nabi Muhammad dan menjadikannya sebagai teladan terbaik dalam segala hal. Cinta Nabi SAW sendiri terbagi menjadi dua yaitu lisan yang selalu basah untuk bershalawat dan melaksanakan sunnah-sunnah Sayyidina Muhammad SAW.



Di sela-sela tausiahnya, Gus Faiz juga mengajak para jama’ah untuk bershalawat yang diiringi oleh group rebana Ponpes Shofa Azzahro. Kegiatan pengajian Maulid Nabi PAC Fatayat dan Muslimat NU Gembong berakhir pada pukul 16.00 WIB, dan ditutup dengan doa yang dipimpin sekaligus oleh Gus Faiz Aminuddin Shofwan. 

PERERAT UKHUWAH, PENGASUH DAN SANTRI SHOFA AZZAHRO SHALAWATAN DENGAN WARGA


Gembong- Pati. Minggu (11/12/16) Masyarakat Gembong bersama keluarga besar Ponpes Shofa Azzahro yang diwakili oleh Gus Faiz Aminuddin Shofwan dan Gus Muhammad Taufiq Shofwan beserta para santri putra maupun putri mengadakan acara Cinta Rasul 1438 H di Masjid Besar Baitul Muttaqin Kecamatan Gembong.

Tepat ba’da Isya’ acara dimulai dengan pembacaan shalawat yang dipimpin oleh Gus Faiz dengan diiringi group rebana santriwan Ponpes Shofa Azzahro. Selama shalawat dikumandangkan hampir semua jama’ah seisi masjid tampak semangat melantunkan shalawat kepada Junjungan Nabi Agung Muhammad SAW. Berikutnya acara dilanjutkan dengan tausiah yang diisi oleh Gus Taufiq yang banyak mengupas tentang tanggung jawab manusia. Menurut Gus Taufiq yang merupakan putra pertama dari KH. Imam Shofwan (Pengasuh Ponpes Shofa Azzahro), bahwa manusia setidaknya memiliki lima tanggung jawab yang harus ditunaikan dan dipenuhi secara proporsional.

Pertama tanggung jawab kepada Allah, artinya manusia memiliki beberapa amanah dari Allah yang harus ditunaikan selama nyawa masih menempel pada diri kita, di antaranya shalat, zakat, puasa, haji, dan lain-lain. Kedua, tanggung jawab kepada orang tua, maksudnya berbaktilah kepada mereka, dan bila mereka sudah sepuh rawatlah baik-baik dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Ketiga, tanggung jawab kepada saudara sekandung, bimbinglah, sayangilah dan bantulah mereka. Keempat, tanggung jawab kepada tetangga terdekat, dan Kelima adalah tanggung jawab kepada tetangga jauh kita.

Kelima tanggung jawab itu merupakan salah satu syarat supaya manusia dapat menjadi insan yang  memiliki nilai di dalam kehidupan ini, baik nilai di hadapan Allah maupun nilai di hadapan manusia. Bahkan, manfaat dari menjaga dan melaksanakan tanggung jawab tersebut adalah dapat mempererat persaudaraan, kekeluargaan, dan kerukunan antar insan. Muaranya akan berdampak pada kehidupan yang damai, guyup rukun, dan berkah.


Sebelum acara ditutup dengan doa, Gus Faiz mengingatkan supaya para orang tua dapat menjadi madrasah pertama untuk mengenalkan Nabi Muhammad SAW kepada anak-anaknya. Putra kedua dari KH. Imam Shofwan ini berharap para orang tua untuk terus belajar agar dapat memperkenalkan Nabi Muhammad dengan segala kemulyaan akhlaqnya dan kesederhaannya, biar sejak awal mereka sudah menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai idola mereka, bukan yang lain. Tutupnya.




Setelah acara ditutup, para jama’ah (warga) dan para santriwan-santriwati makan bersama di serambi Masjid, tradisi makan bersama kenduri secara beramai-ramai merupakan tradisi yang sudah lama dilakukan oleh masyarakat setiap malam kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk kerukukan dan juga tanda syukur masyarakat kepada Allah.


SANTRI SHOFA AZZAHRO MENGISI BULAN MAULID DENGAN PERTANDINGAN SEPAKBOLA









Gembong-Pati. (10/12/2016) Dalam rangka mempererat silaturrahim antara santri dengan para remaja kampung di Desa Gembong, sekaligus untuk mengisi Bulan Maulid (Selain dengan memperbanyak shalawat). Ponpes Shofa Azzahro Gembong juga mengisinya dengan mengadakan pertandingan uji coba melawan Tim Sepakbola Remaja Desa Gembong

Bertempat di lapangan sepakbola Desa Gembong, kedua tim menunjukkan kemampuan mereka dalam mengolah sikulit bundar. Dipimpin wasit Sahabat Surep, kick off pertandingan berlangsung mulai pukul 15.30 WIB dan berakhir pada pukul 17.00 WIB

Para pemain Ponpes Shofa Azzahro yang bermaterikan para siswa tingkat MTs dan MA/SMK yang dilatih oleh Gus Faiz Aminuddin Shofwan berhasil menahan gempuran Tim Remaja Gembong yang terdiri dari para pemain gabungan berbagai Desa di Gembong yang sudah lama terbentuk dan berlatih bersama dalam satu tim.

Meskipun hasil akhir tim Ponpes Shofa Azzahro akhirnya kalah dengan skor 3-1, setidaknya para santri mampu memberikan perlawanan dan bahkan sempat memperkecil kedudukan dengan satu gol yang dicetak oleh santri asal Kecamatan Jaken Pati bernama Dwi Ferdianto.




Lebih terpenting lagi dengan diadakannya pertandingan uji coba tersebut akan semakin memperkokoh persaudaraan antara santri dengan masyarakat sekitar khususnya kaum mudanya. Mengingat semakin kuatnya interaksi yang dibangun keduanya maka akan dapat meningkatkan sinergitas yang secara otomatis akan dapat melahirkan banyak aktivitas produktif dan bermanfaat.