Rabu, 28 Desember 2016

PERERAT UKHUWAH, PENGASUH DAN SANTRI SHOFA AZZAHRO SHALAWATAN DENGAN WARGA


Gembong- Pati. Minggu (11/12/16) Masyarakat Gembong bersama keluarga besar Ponpes Shofa Azzahro yang diwakili oleh Gus Faiz Aminuddin Shofwan dan Gus Muhammad Taufiq Shofwan beserta para santri putra maupun putri mengadakan acara Cinta Rasul 1438 H di Masjid Besar Baitul Muttaqin Kecamatan Gembong.

Tepat ba’da Isya’ acara dimulai dengan pembacaan shalawat yang dipimpin oleh Gus Faiz dengan diiringi group rebana santriwan Ponpes Shofa Azzahro. Selama shalawat dikumandangkan hampir semua jama’ah seisi masjid tampak semangat melantunkan shalawat kepada Junjungan Nabi Agung Muhammad SAW. Berikutnya acara dilanjutkan dengan tausiah yang diisi oleh Gus Taufiq yang banyak mengupas tentang tanggung jawab manusia. Menurut Gus Taufiq yang merupakan putra pertama dari KH. Imam Shofwan (Pengasuh Ponpes Shofa Azzahro), bahwa manusia setidaknya memiliki lima tanggung jawab yang harus ditunaikan dan dipenuhi secara proporsional.

Pertama tanggung jawab kepada Allah, artinya manusia memiliki beberapa amanah dari Allah yang harus ditunaikan selama nyawa masih menempel pada diri kita, di antaranya shalat, zakat, puasa, haji, dan lain-lain. Kedua, tanggung jawab kepada orang tua, maksudnya berbaktilah kepada mereka, dan bila mereka sudah sepuh rawatlah baik-baik dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Ketiga, tanggung jawab kepada saudara sekandung, bimbinglah, sayangilah dan bantulah mereka. Keempat, tanggung jawab kepada tetangga terdekat, dan Kelima adalah tanggung jawab kepada tetangga jauh kita.

Kelima tanggung jawab itu merupakan salah satu syarat supaya manusia dapat menjadi insan yang  memiliki nilai di dalam kehidupan ini, baik nilai di hadapan Allah maupun nilai di hadapan manusia. Bahkan, manfaat dari menjaga dan melaksanakan tanggung jawab tersebut adalah dapat mempererat persaudaraan, kekeluargaan, dan kerukunan antar insan. Muaranya akan berdampak pada kehidupan yang damai, guyup rukun, dan berkah.


Sebelum acara ditutup dengan doa, Gus Faiz mengingatkan supaya para orang tua dapat menjadi madrasah pertama untuk mengenalkan Nabi Muhammad SAW kepada anak-anaknya. Putra kedua dari KH. Imam Shofwan ini berharap para orang tua untuk terus belajar agar dapat memperkenalkan Nabi Muhammad dengan segala kemulyaan akhlaqnya dan kesederhaannya, biar sejak awal mereka sudah menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai idola mereka, bukan yang lain. Tutupnya.




Setelah acara ditutup, para jama’ah (warga) dan para santriwan-santriwati makan bersama di serambi Masjid, tradisi makan bersama kenduri secara beramai-ramai merupakan tradisi yang sudah lama dilakukan oleh masyarakat setiap malam kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk kerukukan dan juga tanda syukur masyarakat kepada Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar