Gembong- Pati. Minggu (11/12/16) Masyarakat Gembong bersama keluarga
besar Ponpes Shofa Azzahro yang diwakili oleh Gus Faiz Aminuddin Shofwan dan Gus
Muhammad Taufiq Shofwan beserta para santri putra maupun putri mengadakan acara
Cinta Rasul 1438 H di Masjid Besar Baitul Muttaqin Kecamatan Gembong.
Tepat ba’da Isya’ acara dimulai dengan pembacaan shalawat yang dipimpin
oleh Gus Faiz dengan diiringi group rebana santriwan Ponpes Shofa Azzahro. Selama
shalawat dikumandangkan hampir semua jama’ah seisi masjid tampak semangat
melantunkan shalawat kepada Junjungan Nabi Agung Muhammad SAW. Berikutnya acara
dilanjutkan dengan tausiah yang diisi oleh Gus Taufiq yang banyak mengupas
tentang tanggung jawab manusia. Menurut Gus Taufiq yang merupakan putra pertama
dari KH. Imam Shofwan (Pengasuh Ponpes Shofa Azzahro), bahwa manusia setidaknya
memiliki lima tanggung jawab yang harus ditunaikan dan dipenuhi secara
proporsional.
Pertama tanggung jawab kepada
Allah, artinya manusia memiliki beberapa amanah dari Allah yang harus
ditunaikan selama nyawa masih menempel pada diri kita, di antaranya shalat,
zakat, puasa, haji, dan lain-lain. Kedua, tanggung jawab kepada orang tua,
maksudnya berbaktilah kepada mereka, dan bila mereka sudah sepuh rawatlah
baik-baik dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Ketiga, tanggung jawab
kepada saudara sekandung, bimbinglah, sayangilah dan bantulah mereka. Keempat,
tanggung jawab kepada tetangga terdekat, dan Kelima adalah tanggung jawab
kepada tetangga jauh kita.
Kelima tanggung jawab itu merupakan
salah satu syarat supaya manusia dapat menjadi insan yang memiliki nilai di dalam kehidupan ini, baik
nilai di hadapan Allah maupun nilai di hadapan manusia. Bahkan, manfaat dari
menjaga dan melaksanakan tanggung jawab tersebut adalah dapat mempererat
persaudaraan, kekeluargaan, dan kerukunan antar insan. Muaranya akan berdampak
pada kehidupan yang damai, guyup rukun, dan
berkah.
Sebelum acara ditutup dengan doa, Gus Faiz mengingatkan supaya para
orang tua dapat menjadi madrasah pertama untuk mengenalkan Nabi Muhammad SAW
kepada anak-anaknya. Putra kedua dari KH. Imam Shofwan ini berharap para orang
tua untuk terus belajar agar dapat memperkenalkan Nabi Muhammad dengan segala
kemulyaan akhlaqnya dan kesederhaannya, biar sejak awal mereka sudah menjadikan
Nabi Muhammad SAW sebagai idola mereka, bukan yang lain. Tutupnya.
Setelah acara ditutup, para jama’ah
(warga) dan para santriwan-santriwati makan bersama di serambi Masjid, tradisi
makan bersama kenduri secara beramai-ramai merupakan tradisi yang sudah lama
dilakukan oleh masyarakat setiap malam kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai
bentuk kerukukan dan juga tanda syukur masyarakat kepada Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar