“Anak kecil yang mencintai
Sayyidina Muhammad, makam tiap hari bergerak mendekati makam Sayidina Muhammad
SAW”
Pada zaman al imam Al-Hafiz Wajihuddin Abdul Rahman bin Ali bin
Muhammad al-Syaibani al-Yamani al-Zabidi al-Syafie (pengarang maulid diba’i),
dikala waktu sang imam ingin ziarah ke makam Rasulullah SAW dari kota Yaman ke
kota Madinah bersama para sahabatnya dan jammahnya ada seorang anak kecil yang
ingin sekali melihat makam Rasulullah SAW, Al-Imam menanyakan kepada salah satu
sahabatnya. "Ini anak siapa? apa yang ingin ia lakukan? Salah satu
sahabatnya mengatakan " ia ingin ikut perjalanan kita Ya Imam, lalu Al-Imam
itu menjawab, tidak boleh karena perjalanan ini sangat jauh dari kota Yaman
sampai Madinah menepuh jarak 4 sampai 1 minggu perjalanan itu pun naik kuda.
lalu anak itu pergi karena tidak diizinkan oleh Al-Imam Al-Hafiz Wajihuddin Abdul Rahman bin Ali bin Muhammad al-Syaibani al-Yamani al-Zabidi al-Syafie, tetapi waktu dalam perjalanan menuju kota madinah anak itu diam-diam ikut dan bersembunyi di bawah kereta kuda sang imam tersebut, ia bergelantungan antara roda-roda kereta kuda tersebut, dalam perjalanan itu ia tidak makam dan minum selama 1 minggu perjalanan karena sangat ingin sekali melihat makam Rasulullah SAW dan sangat mencinta Rasulullah SAW.
lalu anak itu pergi karena tidak diizinkan oleh Al-Imam Al-Hafiz Wajihuddin Abdul Rahman bin Ali bin Muhammad al-Syaibani al-Yamani al-Zabidi al-Syafie, tetapi waktu dalam perjalanan menuju kota madinah anak itu diam-diam ikut dan bersembunyi di bawah kereta kuda sang imam tersebut, ia bergelantungan antara roda-roda kereta kuda tersebut, dalam perjalanan itu ia tidak makam dan minum selama 1 minggu perjalanan karena sangat ingin sekali melihat makam Rasulullah SAW dan sangat mencinta Rasulullah SAW.
Setelah satu minggu rombongan tersebut sampi di kota madinah,
tiba-tiba ada seorang sahabat yang berteriak "Ya Allah ini anak kecil yang
kemarin dilarang untuk ikut bersama kita tetapi ia pun ikut bersama kita, anak
itu tidak terlihat selama perjalanan. Kemudian anak kecil itupun langsung
berlari dan mengambil debu meyirami debu kewajahnya sampai tidak bisa bernapas
dan meninggal di kota madinah. Ia pun belum sempat berziarah makam Sayidina Muhammad
SAW, tetapi ia sudah sangat bergembira karena sudah sampai di kota Sang Nabi,
lalu al imam Al-Hafiz Wajihuddin Abdul Rahman bin Ali bin Muhammad al-Syaibani
al-Yamani al-Zabidi al-Syafie pun menangis melihat anak kecil ini yang sangat
mencintai Rasulullah SAW.
Lalu di sepakati oleh rombongan dan Al-Imam untuk menguburkan anak
itu di kota madinah, lalu beberapa hari al-Imam Al-Hafiz Wajihuddin Abdul
Rahman bin Ali bin Muhammad al-Syaibani al-Yamani al-Zabidi al-Syafie di kota
madianh dan sempat menziarahi makam anak kecil tersebut. Namun ia melihat ada
keanehan yang terjadi pada makam tersebut, lantaran makam anak kecil itu
bergeser mendekati makam Sayidina Muhammad SAW. SAMPAI SEKARANG MAKAM TERSEBUT
MASIH ADA DAN MAKAM TERSEBUT ADA DI SEBERANG MASJID NABAWI. Melihat kejadian
tersebut, Al-Imam Al-Hafiz Wajihuddin Abdul Rahman bin Ali bin Muhammad
al-Syaibani al-Yamani al-Zabidi al-Syafie pun menagis diadalam rumahnya aku ini
adalah seorang Imam tapi aku malu melihat kecintaan seorang anak yang sangat
mencinta Rasulullah SAW, dan Sang Imam pun menulis riwayat perjalanan anak
kecil tersebut di dalam kitab karangannya, yaitu kitab Maulid yang masih dibaca
oleh jutaan umat Muslim sampai hari ini. “Allahumma Sholli ‘Ala Sayyidina
Muhammad”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar