Sabtu, 13 Juli 2013

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Oleh Faiz Aminuddin

Kekerasan dalam rumah tangga yang saat ini marak terjadi membuat berbagai kalangan miris, sebab nilai-nilai kemanusiaan seakan sudah hilang dalam benak manusia. Umumnya kekerasan dalam rumah tangga dilakukan oleh suami kepada istrinya,  sekalipun kekerasan istri terhadap suami juga ada akan tetapi jumlahnya tidak seberapa. Hal ini terjadi akibat suami merasa dirinya superior sedangkan wanita menjadi inferior atau suami merasa mempunyai hak penuh dan mempunyai kekuasaan penuh dalam rumah tangga, akibatnya ia akan merendahkan peran-peran istri bahkan peran anak dalam kehidupan berumah tangga.

Berbicara masalah kekerasan dalam rumah tangga, kita juga harus mengklasifikasikannya dengan seksama, supaya ada batasan-batasan yang jelas mana yang masuk kategori kekerasan dan mana yang tidak termasuk dalam kategori kekerasan, sebab dengan semakin berkembangnya faham-faham feminist, perjuangan mereka untuk menyamakan hak dengan kaum laki-laki semakin genjar, akhirnya produk hukum pun mengalami perubahan, sehingga yang dinamakan kekerasan juga semakin berkembang, kekerasan tidak lagi hanya dianggap sebagai bentuk pemukulan, penganiayaan, dan penyiksaan, melainkan pula masuk pada ranah kekerasan pada psikis, sebab kekerasan pada psikis inilah yang justru sakitnya tidak hilang-hilang sampai kapan pun juga.

Untuk mengetahui lebih mendalam lagi tentang penyebab kekerasan dalam rumah tangga penulis jabarkan setidaknya ada lima penyebab terjadinya domestic violence atau kekerasan dalam rumah tangga yang saat ini sudah pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan:




1. Masalah pendidikan, masalah rendahnya pendidikan inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya kekerasan, orang menjadi tidak tahu apa fungsi dirinya di dalam rumah tangga, bagaimana harus memperlakukan seorang istri atau pun memperlakukan suaminya, bahkan kepada anak-anaknya. Pendidikan juga mempunyai fungsi supaya orang tidak mudah dibodohi dan dicurangi.

2. Pengaruh culter, peran budaya termasuk bagian dari sumber terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, sekalipun pada dasarnya tidak ada budaya manapun yang menghalalkan kekerasan, hanya ada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yang memuat tentang kelas laki-laki lebih tinggi dari pada kelasnya perempuan, nilai-nilai seperti ini akhirnya menstimuli orang menganggap remeh kaum perempuan, akibatnya jika tidak mampu mengontrol emosinya maka kekerasan tidak akan terhindarkan.


3. Pengaruh nilai-nilai agama yang menyesatkan, kenapa penulis ungkapan yang menyesatkan, sebab beberapa orang melakukan kekerasan dalam rumah tangga dengan mengatasnamakan agama, mereka dengan lantang mengucapkan bahwa istri berhak dipukul manakala melanggar peraturan suami, mereka juga beranggapan bahwa wanita derajatnya lebih rendah dibandingkan perempuan, buktinya adalah cerita yang terlanjur berkembang di masyarakat bahwa wanita yang pertama kali diciptakan oleh Allah adalah ibu Hawa, dan ia diciptakan melalui tulang rusuk Nabi Adam, padahal tafsir tersebut merupakan tafsir isro’illiyat yang dianggap para Ulama’ Tafsir tidak layak lagi dipakai sebagai dasar penafsiran.

4.  Mempunyai kelainan, banyak orang melakukan kekerasan dalam rumah tangga karena disebabkan oleh kelainan atau orang yang mempunyai masalah pada kepribadiannya, seperti psikopat, shezofrenia, dan lain sebagainya.         
                                                                                             Oleh: Faiz Aminuddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar